Minggu, 20 Januari 2013

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Efek samping Alat Kontrasepsi

ALAT kontrasepsi yang berbasis hormon sering memiliki efek samping, dari yang ringan sampai yang berat. Namun Anda tidak mungkin tahu apa yang Anda cocok bagi Anda sampai Anda mencoba beberapa dari alat KB tersebut. Berikut adalah bebarapa masalah umum yang terjadi akibat memakai alat KB dan cara penanggulangannya, seperti dilansirHealth. 
Sakit kepala, pusing, nyeri payudara

Bersabarlah. "Efek samping ini akan hilang setelah Anda telah mengonsumsi pil KB untuk sementara waktu," kata Hilda Hutcherson, MD, seorang profesor ob-GYN di Columbia University, di New York. Namun jika efek samping tersebut tidak hilang, mungkin Anda bisa merek alat KB yang Anda gunakan.
detail berita

Mual

Reaksi ini mungkin akan hilang dalam beberapa bulan. Jika tidak dan Anda menggunakan kontrasepsi oral, cobalah meredakan rasa mual dengan makanan. Jika Anda menggunakan cincin atau patch, Anda mungkin perlu mengganti dengan metode atau alat kontrasepsi lainnya.

Perdarahan

"Saya pikir ini adalah efek samping yang paling membuat wanita “gila” dibanding efek samping lainnya," kata Dr Hutcherson. Hal ini disebabkan karena perdarahan begitu tak terduga. Mengonsumsi pil kontrasepsi pada waktu yang tepat sama setiap hari dapat membantu mengatasi perdarahan. Perdarahan terjadi khususnya pada wanita yang menggunakan alat KB suntik, pil mini, dan implan.

Bicarakan dengan dokter jika Anda khawatir adanya bercak darah. "Anda kadang-kadang dapat menambahkan anti-inflamasi seperti ibuprofen, atau kadang-kadang Anda dapat menambahkan sedikit estrogen," kata Anne Foster-Rosales, MD, kepala petugas medis untuk Planned Parenthood Golden Gate.

Penurunan libido

Coba formulasi lain jika Anda mengalami efek samping ini. "Untuk beberapa wanita, jika Anda mengubah pil KB ke salah satu alat KB yang lebih androgenik, libido akan datang kembali," kata Dr Hutcherson.

Perubahan suasana hati

Jika benar-benar alat KB dan bukan karena faktor lain yang membuat Anda tidak bersemangat, Anda mungkin perlu untuk menggunakan alat KB dengan metode non-hormonal.

"Dalam pengalaman saya, jika seorang wanita depresi ketika minum pil KB, mengganti (formulasi) biasanya tidak membantu," kata Dr Hutcherson.

Semua metode hormonal kemungkinan akan menyebabkan masalah yang sama. Untuk beberapa pasien yang benar-benar ingin menggunakan pil KB, kadang-kadang meresepkan antidepresan juga berhasil dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar