Minggu, 20 Januari 2013
Tanda Penyakit Jantung
Tanda Penyakit Jantung. Di antara Anda, pasti ada yang pernah
membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai
literatur. Di antaranya sekian banyak gejala, nyeri dada dan rasa sesak
merupakan tanda yang paling populer dari serangan jantung. Tetapi,
bagaimana dengan tanda-tanda lain yang penting untuk ketahui guna
mengantisipasi gangguan jantung?
Para pakar jantung menyebutkan, gejala-gejala sakit jantung sebenarnya
bisa tampak dari keluhan di banyak bagian tubuh. "Jantung, bersama
dengan pembuluh arteri yang menyokongnya adalah salah satu otot yang
besar. Ketika jantung mengalami kegagalan, gejala-gejalanya bisa
terlihat di banyak bagian tubuh," kata Jonathan Goldstein, kardiolog
dari St. Michael's Medical Center di Newark, New Jersey.
Berikut ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda
munculnya gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih
gejala seperti dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan
untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :
1. Nyeri leher
Apakah Anda pernah merasa nyeri otot yang berkepanjangan pada bagian
leher? Waspadai bila nyeri in tak kunjung hilang. Pascaserangan jantung,
beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan
tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena
mereka hanya fokus pada gejala-gejala yang lebih dramatis seperti nyeri
akut di sekitar dada, bahu, dan lengan.
"Perempuan khususnya lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala seperti
ini, dan lebih mungkin untuk merasa nyeri mendadak disertai rasa sesak
di bagian bahu dan bagian bawah leher," kata Margie Latrella, seorang
perawat dan juga penulis dari Women Cardiology Center, New Jersey. Rasa
sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan
lengan.
Apa yang terjadi? Saraf dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan
sinyal rasa sakit yang naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam
waktu bersamaan merambat ke saraf-saraf di sekitar leher dan bahu.
2. Problem seksual
Pria dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit
pembuluh darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan,
mereka yang dirawat karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya
menderita disfungsi ereksi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya
didiagnosis memiliki masalah dengan jantung. Menurut Goldstein, beberapa
penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi ereksi dan
penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan. Tak heran bila kini
para dokter mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah
kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa
ada risiko substansial peningkatan serangan jantung dan kematian pada
pasien dengan disfungsi ereksi," kata Goldstein.
Apa yang terjadi ? Seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang
dapat menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh
yang meyuplai darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar
penis lebih kecil, pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang
lebih cepat -- bahkan tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum
penyakit jantung terdeteksi.
3. Pusing, pingsan, atau sesak napas
Sebuah studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American
Heart Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan
bahwa mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya
serangan jantung. Anda mungkin akan merasakan tak bisa bernafas, lemas
atau pusing serasa berada di ketinggian. Bila Anda tergopoh-gopoh
ketika naik tangga, menyapu halaman, berjalan santai, atau aktivitas
lain yang sebelumnya tak membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu
diwaspadai sebagai peringatan penting.
Apa yang terjadi ? Ini akibat tidak cukupnya darah mengalir pada
pembuluh yang mengangkut oksigen ke jantung. Nyeri pada otot jantung
atau angina juga bisa membuat seseorang merasakan sulit menarik nafas
dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di mana pembuluh darah jantung
tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan organ jantung tidak
mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak bisa
bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis
nyeri pada otot jantung.
4. Gangguan pencernaan, mual, atau heartburn
Walaupun kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan
jantung identik dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat
terjadi juga di bagian perut. Pada beberapa orang khususnya wanita,
gejala seperti heartburn atau perasaan terbakar pada bagian dada,
sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak perlu diwaspadai. Gangguan
pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi tanda awal serangan
jantung, atau biasa disebut infark miokard, khususnya pada wanita.
Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih mungkin
mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan
menjelang serangan jantung.
Apa yang terjadi ? Timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi
atau menurunkan suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan
seperti sesak, tertindih atau nyeri - yang kebanyakan terjadi di daerah
dada tetapi terkadang juga di bagian perut. Tergantung dari bagian
jantung mana yang terkena, hal itu akan memberikan sinyal ke seluruh
tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda bahwa serangan
jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter Anda bila
keluhan tersebut terus dialami.
5. Sakit pada rahang dan telinga
Sakit pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat
mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi
terkadang bisa menjadi petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner
(CAD) dan awal serangan jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus
meneliti hubungan sakit pada rahang dengan risiko serangan jantung.
Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca serangan jantung
melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya serangan
jantung.
Apa yang terjadi ? Kerusakan pada jaringan organ jantung dapat memicu
pengiriman sinyal naik turun pada bagian tulang belakang yang kemudian
meluas pada sarar-saraf yang tersebar dari mulai tulang leher, rahang
hingga ke bagian telinga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar