Presiden Barack Obama dituduh sejumlah tokoh senior
Partai Republik menghina Israel dengan mempersiapkan seorang kritikus
"lobi Yahudi" Washington sebagai menteri pertahanannya yang baru.
Obama
secara luas diperkirakan akan mencalonkan Chuck Hagel, mantan senator
dan telah lama menjadi sekutu politiknya, untuk memimpin Pentagon,
menggatikan Leon Panetta yang segera akan meninggalkan pos itu. Partai
Republik mengecam tajam pilihan itu. Anggota partai itu telah berjanji
untuk menanyakan kepada Hagel soal Israel dan pandangan dia yang lainnya
dalam sidang konfirmasi Senat, yang harus menyetujui pengangkatannya.
Lindsey
Graham, senator South Carolina, Minggu (6/1) kemarin, melukiskan
pilihan sebagai sebuah "nominasi yang tidak elok. Ia mengatakan kepada CNN
bahwa Hagel "akan menjadi menteri pertahanan paling antagonis
terhadap negara Israel dalam sejarah bangsa kita."
Walau menjadi
seorang Republikan yang duduk di Senat untuk partai itu dari 1997
sampai 2009, Hagel punya pandangan yang kurang keras dalam kebijakan
luar negeri dan militer ketimbang banyak mantan rekan-rekannya.
Veteran
perang Vietnam itu mendukung Obama, seorang Demokrat, tahun 2008,
setelah mengecam perang di Afganistan dan Irak, dan mendorong pendekatan
yang kurang begitu antuasias dalam aliansi AS dengan Israel.
Dalam
sebuah wawancara tahun 2006, dia mengatakan "realitas politik" di
Washington adalah adanya "lobi Yahudi mengintimidasi banyak orang di
sini".
"Saya bukan seorang senator Israel. Saya seorang senator
Amerika Serikat," katanya tahun 2008.
Hagel (66 tahun) juga
memilih untuk menentang sanksi terhadap Iran dan mendesak Israel untuk
melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas, kelompok Islam yang
mengontrol Gaza.
Mitch McConnell, pemimpin Partai Republik di
Senat, meramalkan Hagel akan menghadapi "banyak pertanyaan sulit" dari
Partai Republik yang tidak puas. "Pandangannya terkait Israel, misalnya,
dan Iran, dan semua posisi lain yang dia diambil selama bertahun-tahun
akan banyak menjadi soal dalam proses konfirmasi," kata Senator
McConnell.
Selain ketegangan terkait program nuklir Iran, Hagel
juga mungkin harus menghadapi pemotongan tajam anggaran militer yang
ditentang banyak anggota Partai Republik.
Namun pemilihan
terhadap Hagel dibela Heidi Heitkamp, senator Partai Demokrat, yang
menggambarkan Hagel sebagai "seorang patriot dan negarawan yang luar
biasa".
Kontroversi itu muncul beberapa minggu setelah oposisi
Republik memupus harapan Susan Rice, yang dilaporkan sebagai pilihan
pertama Obama untuk posisi menteri luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar